Hari
itu, iya hari itu... aku melihat senyum malam yang indah ,dia atas jalan layang
yang tegak,angin kenyang? Iah , suara
kendaraan ? iah. Itu yang aku rasakan hembusan angin di sana,suara motor yang
kadang membuat aku tutup telinga karena begitu bising.terasa begitu nyaman saat
melihat malamku begitu tenang,tidak ada hujan maupun petir.
Malamku
itu sangat berharga buat aku yang kini sedang merasakan malam yang begitu
dingin,hembusan angin itu yang membuat rambutnya berantakan,tapi tidak apa-apa
itu membuatku nyaman, seolah-olah rasanya hatiku terasa gugup saat memandang
malamku ini begitu sunyi. Jujur di saat itu aku bercerita banyak kepada malamku
tentang isi hatiku yang begitu nyaman dan tenang saat malamku tiba, aku
bercanda selalu menatap malamku yang begitu menawan.
Aku
hanya laki-laki sederhana yang hanya bisa berhayal dengan kemauwanku yang
begitu membingungkan. Konyol??? Iah benar sekali. Banyak sekali yang ingin aku
ceritakan pada malamku ini. Ingin meneteskan air mata bila aku bercerita
tentang perasaanku saat itu,aku paham banyak laki-laki yang begitu sempurna di
bandingkan dengan aku yang hanya sederhana.
Malamku
itu seperti jantungku yang bedetak,tanpa dia aku tidak bisa apa-apa,aku ingin
seperti bintang yang menyinari di setiap malamku,walau cahaya ku tidak terlihat
saat lampu kota menyala, aku bisa terlihat saat bumi ini padam dengan sinar
lampu, itu lah aku,berusaha menemani dan menyinari malamku di setiap waktu.
Seperti janji suci dan takdir yang sudah di tentukan.
Dari
malamku itu aku sadar,memang sulit menjadi sempurna,tapi dari kekurangan itu
akan indah bila menjadi sempurna,malamku,aku berjanji akan berusaha menyinarimu
di sepanjang waktu,bumi berputar,dengan titik porosnya.
Malamku
april , only one (sweet moment ,26 november 2014) nyan nyan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar